1. Biodata
2. Biografi
3. Keluarga
4. Pendidikan
5. Diskografi
6. Album
7. Single
8. Single Hits yang dibawakan Penyanyi Lain
9. Film
10. Lagu Yang Tidak Beredar
11. Penghargaan
12. Iklan
Biografi Iwan Fals - Biodata
Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto (lahir di Jakarta, 3
September 1961; umur 52 tahun) adalah seorang Penyanyi beraliran balada
dan Country yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.
Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia
pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, kehidupan dunia pada umumnya,
dan kehidupan itu sendiri. Kritik atas perilaku sekelompok orang
(seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal
(misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang
melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti
Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Namun demikian,
Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri tetapi juga
sejumlah pencipta lain.
Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar
Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional
1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP
(Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di
beberapa tabloid olah raga.
Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum
'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang
tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan
mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut
Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan OI. Yayasan ini
mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor
cabang OI dapat ditemui di setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan
sampai ke mancanegara.
Biografi Iwan Fals - Biografi
Masa kecil Iwan Fals atau yang biasa kita kenal sebagai Iwan dihabiskan
di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Bakat
musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak
menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar
dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk
melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan
menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang
produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master.
Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi,
dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut
gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen.
Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan
Fals.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu
humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat
direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC
Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu
saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica
Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di
Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda,
misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan
mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok
M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai
mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk
televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan
di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua
Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan
dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap
dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat
lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu
bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga
perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya
tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual
bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia
sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam
album.
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar
di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan
Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser
musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak
keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu
stabilitas negara.Beberapa konser musiknya pada tahun '80-an
juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah
juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik
lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat
keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara
menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini
pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan
keluarganya sering mendapatkan teror Hanya segelintir fans
fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan
sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI
pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan
Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus
menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang
didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata
Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang
terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan
SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa
dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo
maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama
sebagian mantan personel SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki
kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap
pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik
yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun band-nya pada setiap
penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo.
Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada
panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada
logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang
tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.
Biografi Iwan Fals - Keluarga
Iwan lahir dari pasangan Lies (ibu) dan Kolonel Anumerta Sucipto (ayah).
Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos", hasil dari
pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, Galang Rambu Anarki
(almarhum), Annisa Cikal Rambu Bassae, dan Raya Rambu Rabbani.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun
demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi
trademark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan
sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu
Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua
menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga
BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari
1982).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan
judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga
pernah dibuatkan lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986. Rencananya
lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik
lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya.
Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian
penata musik masih tertulis kata Anissa.
Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang
membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa
tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa
Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan
sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri,. Pada
tahun 1999,iwan berkolaborasi dengan farid bento .. Pada tahun 2002,
Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia
pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya
terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Gilang. Pada
lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.
Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan
Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu.
Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis. Iwan
Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya
sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugreahi seorang anak lelaki
yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini
seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi
inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.
Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat
putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut
panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja,
rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan.
Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan
pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda
dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan
bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.
Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada.
Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal
kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals
lebih profesional dalam berkarier.
Biografi Iwan Fals - Pendidikan
SMPN 5 Bandung, Jawa Barat
SMAK BPK Bandung
STP (Sekolah Tinggi Publisistik, sekarang IISIP)
Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
.Biografi Iwan Fals - Diskografi
Iwan Fals pada cover majalah Rolling Stone Mei 2007
Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada
tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang
lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen
ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih
berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.
Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut
menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam
secara live. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti
lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata
sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam
album 50:50 yang beredar pada tahun 2007.
Biografi Iwan Fals - Album
In Collaboration with (2003)
Canda Dalam Nada (1979)
Canda Dalam Ronda (1979)
Perjalanan (1979)
3 Bulan (1980)
Sarjana Muda (1981)
Opini (1982)
Sumbang (1983)
Barang Antik (1984)
Sugali (1984)
KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) (1985)
Sore Tugu Pancoran (1985)
Aku Sayang Kamu (1986)
Ethiopia (1986)
Lancar (1987)
Wakil Rakyat (1987)
1910 (1988)
Mata Dewa (1989)
Antara Aku, Kau Dan Bekas Pacarmu (1989)
Swami I (1989)
Kantata Takwa (1990)
Cikal (1991)
Swami II (1991)
Belum Ada Judul (1992)
Hijau (1992)
Dalbo (1993)
Anak Wayang (1994)
Orang Gila (1994)
Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996)
Kantata Samsara (1998)
Best Of The Best (2000)
Suara Hati (2002)
In Collaboration with (2003)
Manusia Setengah Dewa (2004)
Iwan Fals in Love (2005)
50:50 (2007)
Untukmu Terkasih (2009) - mini album
Keseimbangan - Iwan Fals (2010)
Tergila-gila (2011)
Raya (2013)
Biografi Iwan Fals - Single
Serenade (bersama Ritta Rubby) (1984)
Kemesraan (bersama artis Musica) (1988)
Percayalah Kasih (bersama Jockie Surjoprajogo dan Vina Panduwinata)
Terminal (bersama Franky S.) (1994)
Mata Hati (bersama Ian Antono) (1995)
Orang Pinggiran (bersama Franky S.) (1995)
Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica)
Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica) (1996)
Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
Selancar (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006)
Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006)
Marilah Kemari (Tribute to Titiek Puspa) (2006)
Aku Milikmu (Original Soundtrack Lovers/Kekasih) (2008)
Biografi Iwan Fals - Single Hits yang dibawakan Penyanyi Lain
Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986)
Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988)
Damai yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988)
Orang dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988)
Pak Tua (dibawakan oleh grup band Elpamas) (1991)
Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994)
Nyanyian Laut (dibawakan Nicky Astria)
Menangis (dibawakan oleh Franky S.)
Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis Musica)
Air Mata Api (dibawakan oleh Superman Is Dead) (2012)
Serenade dibawakan oleh Steven N Coconut Treez dan berubah judul menjadi Sere
Album Kompilasi
* Tragedi 1.Ada Lagi Yang Mati,2.Kuli Jalan,3.Puing,4.Columbia,5.Timur
Tengah 1,6. Azan Subuh Masih Ditelinga,7.Timur Tengah II,8.Libur Kecil
kaum Kusam,9.Berandal Malam Dibangku
Terminal,10.Nelayan,11.Ethiopia,12.Celoteh Camar Tolol,13.1910
* Banjo & Harmonika 1.Oemar Bakri,2.Obat Awet Muda,3.Ambulance Zig
Zag,4.Barang Antik,5.Isi Rimba Tak Ada tempat Berpijak,6.Tarmijah &
Problemanya,7.Ujung Aspal Pondok Gede,8.Opiniku,9.Tince Sukarti Binti
Mahmud,10.Berapa,11.Nenekku Okem,12. Tante
Lisa,13.Kota,14.Lancar,15.Kuli Jalan
Celoteh-celoteh
Celoteh-celoteh 2
Country
Tembang Cinta (1990)
Akustik
Akustik Ke-2 (1997)
Salam Reformasi (1998)
Salam Reformasi 2 (1999)
Prihatin (2000)
Damai Kami Sepanjang Hari (1985)
Kantata Takwa (film) (1990)
Kekasih (2008) - cameo
Demokrasi Nasi (1978)
Semar Mendem (1978)
Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978)
Mbak Tini (1978)
Siti Sang Bidadari (1978)
Kisah Sapi Malam (1978)
Mince Makelar (1978)
Luka Lama (1984)
Anissa (1986)
Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986)
Oh Indonesia (1992)
Imelda Mardun (1992)
Maumere (1993)
Joned (1993)
Mesin Mesin Pembunuh (1994)
Suara dari Jalanan (1996)
Demokrasi Otoriter (1996)
Pemandangan (1996)
Jambore Wisata (1996)
Aku Tak Punya Apa-Apa (1997)
Cerita Lama Tiananmen (1998)
Serdadu dan Kutil (1998)
15 Juta (1998)
Mencari Kata-Kata (1998)
Malam Sunyi (1999)
Sketsa Setan yang Bisu (2000)
Indonesiaku (2001)
Kemarau (2003)
Lagu Sedih (2003)
Kembali ke Masa Lalu (2003)
Harapan Tak Boleh Mati (2004)
Saat Minggu Masih Pagi (2004)
Repot Nasi/Sami Mawon (2005)
Hari Raya Bumi (2007)
Berita Cuaca (2008)
Paman Zam
Kapal Bau Pesing
Makna Hidup Ini
Selamat Tinggal Ramadhan
Nyatakan Saja
Berputar Putar
Air dan Batu
Lagu Pegangan
Semut Api dan Cacing Kecil
Kata-Kata
Peniti Benang
Pukul Dua Malam
Curiga
Penjara
Belatung
Dulu Sekarang dan Selama Nya
Bunga Kayu Di Beranda
Anjing Potlot
Nyanyian Sopir
Bunga Hitam
Aku Bergelora
Suara dari Jalanan
Pepaya
Ibuku Matahariku
Si Gembala Sapi (Babadotan)
Harapan Tak Boleh Mati
Oh
Bersatulah
Join In Jeans & Jackets
Indonesia Pusaka
Pondokku
Reformasi
Tuhan
Kasih Jangan Kau Pergi (Ft. Bunga)
Gila (Ft. Bunga)
Maling Budiman
Serpihan Surga Pagar Alam
Tanah Air Udara dan Api (live)
Komunitas Tiga Rambu (live)
Birokrasi Semut
Rumi Sang Pencerah (Juni 2011)
Hentikan! (2011)
Isyarat (2011)
Gugusan Bintang (2011)
Garong Wan Takuup (2011)
Cenis Cenos (1990)
Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang belum sempat direkam)
Juara I Festival Musik Country (1980).
Gold record, lagu Oemar Bakri, PT Musica Studio's.
Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996.
Penyanyi solo terbaik Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia - 1999.
Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The
Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25
September 1999.
Penyanyi solo terbaik Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's - Juni 2002.
6th AMI Sharp Award, album terbaik Country/Balada.
6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's - Juni 2003.
Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's - November 2003.
7th AMI Award 2003, Legend Awards.
7th AMI Award 2003, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik.
Penghargaan M Indonesia 2003, Most Favourite Male.
SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
Anugrah Planet Muzik 2004.
Generasi Biang Extra Joss - 2004.
8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik.
SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
With The Compliment Of Metro TV.
Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia.
Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009.
Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150
lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
TOP Coffee bersama Nikita Willy dan Samuel Zylgwyn
TVS Motor
Post a Comment